Pemanfaatan Kulit Singkong Menjadi
Bioetanol sebagai Energi Alternatif dalam Mengatasi Kelangkaan
Bahan Bakar Minyak (BBM)
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas
Teknik, Universitas Lampung
Jln. Prof. Soemantri Brodjonegoro,
Bandar Lampung, Lampung
Kode Pos 35145, Telp/Fax: 021-721-701609/021-721-702767
Abstrak
Kulit singkong
merupakan limbah yang mengandung karbohidrat tinggi seperti pati dan selulosa
sehingga berpotensi dijadikan salah satu alternatif bahan baku bioetanol. Bioetanol merupakan senyawa alkohol yang
diperoleh lewat proses fermentasi biomassa dengan bantuan mikroorganisme. Bioetanol
dapat diperoleh salah satunya dengan cara memfermentasi singkong. Proses
pembuatan bioetanol termasuk kedalam beberapa tahapan. Proses pembuatan
bioetanol dari kulit singkong diawali dengan proses hidrolisis asam. Proses
hidrolisis asam berguna untuk mengubah polisakarida (pati) menjadi monosakarida
(glukosa). Proses hidrolisis asam menggunakan asam klorida(HCL) 0,1 N, berat
tepung 75 gr dalam 750 larutan asam dengan suhu 103ᵒC selama 1 jam. Dari hasil
percobaan hidrolisis tepung kulit singkong diperoleh larutan glukosa dengan
kadar 15,05 %. Pada proses fermentasi, glukosa akan diuraikan menjadi etanol
oleh ragi Saccharomyces cerevisiae sebanyak 8 gram dan 5 gram urea selama 4
hari. Proses distilasi untuk memisahkan etanol dilakukan selama 1 jam atau
sampai tidak terjadi tetesan lagi, pada suhu 78 –80ᵒC. Dari hasil analisa
diperoleh kadar etanol hasil distilasi sebesar 9,27 %. Dari 60 gr tepung kulit
singkong diperoleh etanol kadar 9,27 % sejumlah 12 ml atau rendemennya sebesar
22,15 % dari berat tepung kulit singkong.
Kata Kunci : Bioetanol,
distilasi, fermentasi, glukosa, hidrolisis asam, kulit singkong.
Download file Doc
Download disini
No comments:
Write komentar